Faisal Nobel :
Bergantung pada Bunga
Jelaga,team(1) -Hanya bisa pasrah untuk menunggu
seseorang menghampiri dan membeli bunga dagangannya , Jumat (22/02/12).
Sungguh
profesi yang tak mudah bagi seorang wanita tua beranak 3, apalagi pekerjaan
tersebut dia lakukan dari jam 08.00 pagi sampai 17.00 sore di Pasar Lama,
tempat dia berdagang.
“ Saya kada
handak baganti gawian, wahini cari gawian ngalih “ ucap Ijum si wanita yang sudah menekuni pekerjaan
tersebut selama 15 tahun.
Walaupun pengahasilan yang dia dapatkan
cuma 75.000 rupiah per harinya, dia mengaku pasrah. ”Bahanu mun nasib bagus Rp 100, 200 bisa ja seharinya”ucapnya
lagi.
Pekerjaan tersebut dia lakukan demi
menafkahi keluarganya, terutama untuk
menyekolahkan anaknya yang masih dibangku SMA.
Dia terpaksa melakukan pekerjaan tersebut karena hanya itu kebisaan yang
dia miliki. Dengan bermodalkan uang dan kerajinan tangan yang dia miliki, maka
jadilah rangkaian bunga yang tersusun dari bermacam-macam jenis bunga dan
berbau wangi tersebut. “kalau modal sudah habis, saya terpaksa ngutang
untuk membeli bahan-bahannya, terkadang untung dan malah bisa rugi” ucap ijum.
Ijum
mengatakan bahwa sekarang mencari pekerjaan sulit. Oleh karena itu,
pemuda-pemudi yang sekolah tinggi terutama yang sudah kuliah sangat beruntung
karena memiliki kesempatan kerja yang banyak dan luas. Setelah lulus kuliah
mereka bisa bekerja dimana mereka sukai, terutama dikantoran. Beda dengan kami yang cuma seorang pedagang
kecil, kami sekolah cuma di tingkat SD dan SMP, itu pun sudah untung bisa
sekolah.
Sungguh
perekonomian zaman sekarang sangat mengahawatirkan, terutama bagi kalangan
pedagang kakilima. Hidup mereka bergantung pada dagangannya, apa yang terjadi
bila dagangan mereka tidak habis atau tidak laku dijual, pastilah mereka akan
sedih. Makan apa meraka kalau dagangan mereka tidak laku.
Sedih
memang melihat keadaan saudara kita yang berjuag keras tuk mendapatkan
kehidupan yang layak. Apapun dan bagaimanapun pekerjaan yang mereka miliki,
mereka tetap mensyukurinya, mereka sangat bergantung pada pekerjaan mereka
tersebut.
Pemerintah harusnya menindak lanjuti
nasib rakyat kita ini, mereka perlu belah kasihan, karena hidup mereka terancam
kelaparan dikarenakan penghasilan yang tidak memadai dengan pengeluaran.
Sebagai orang yang beruntung dan
sukses haruslah kita bersyukur, kita memiliki nasib yang lebih baik. Janganlah
kita sia-siakan apa yang sudah tuhan berikan kepada kita, gunakanlah dengan
sebaik-baiknya. (gst/*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar